Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah.
Proposisi sendiri berarti data yang dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar-tidaknya. Data ini harus dirumuskan dalam kalimat berita yang netral. Proposisi ini terbangun karena adanya unsur yang disebut term. Term adalah kata atau kelompok kata yang dapat dijadikan subjek atau predikat dalam sebuah kalimat proposisi. Dengan demikian, proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat dalam subjek dan predikat. Sebagai contoh coba kita lihat kalimat di bawah ini:
Hal yang menjadi catatan adalah bahwa proposisi harus berupa kalimat berita. Dalam kalimat ini pula harus dapat ditunjuk kelompok kalimat subjek dan kelompok kalimat predikat.
Pada proposisi terdapat bagian yang dijadikan penyebab dan bagian yang dijadikan sebagai akibat. Bagian penyebab disebut anteseden dan bagian akibat disebut konsekuen. Anteseden harus mendahului konsekuen. Proposisi kondisional seperti contoh di atas disebut proposisi kondisional hipotesis. Di samping itu, terdapat pula proposisi kondisional disjugtif, yaitu proposisi kondisional yang mengemukakan pilihan. Biasanya ditandai dengan kata “atau” pada kalimatnya. Contohnya adalah kalimat “WS Rendra adalah seorang sastrawan atau budayawan.”
Berdasarkan Kualitas
Berdasarkan kualitasnya, proposisi dapat dibedakan menjadi proposisi positif (afirmatif) dan proposisi negatif. Proposisi positif adalah proposisi yang membenarkan adanya persesuaian antara subjek dan predikat, contohnya adalah kalimat “Mahasiswa adalah kaum terpelajar”, sedangkan proposisi negatif adalah proposisi yang menyatakan bahwa antara subjek dan predikat tidak ada hubungannya, contohnya adalah kalimat “sebagian buah tidak berasa manis.”
Berdasarkan Kuantitas
Berdasarkan kuantitasnya, proposisi dapat dibedakan ke dalam proposisi universal dan proposisi khusus. Pada proposisi universal, predikat membenarkan atau mengingkari seluruh subjek, yang perlu digarisbawahi di sini adalah kata seluruh tersebut, contohnya adalah kalimat “Semua yang belajar di perguruan tinggi adalah Mahasiswa.”. Kemudian pada proposisi khusus, predikat membenarkan atau mengingkari sebagian subjek, yang perlu digarisbawahi adalah kata sebagian tersebut, contohnya adalah kalimat “tidak satupun binatang di Taman Safati dibiarkan kelaparan.”
Ada beberapa kata-kata yang menjadi penanda sebuah proposisi universal, antara lain:
Demikian pengertian mengenai Proposisi semoga bermanfaat.
~Manajemen Informatika Polteknik Negeri Lampung~
Proposisi sendiri berarti data yang dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar-tidaknya. Data ini harus dirumuskan dalam kalimat berita yang netral. Proposisi ini terbangun karena adanya unsur yang disebut term. Term adalah kata atau kelompok kata yang dapat dijadikan subjek atau predikat dalam sebuah kalimat proposisi. Dengan demikian, proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat dalam subjek dan predikat. Sebagai contoh coba kita lihat kalimat di bawah ini:
“Semua kaca bisa pecah”Kalimat “Semua kaca bisa pecah” adalah sebuah bentuk proposisi, sedang kalimat “Semua kaca” dan “bisa pecah” adalah term.
Hal yang menjadi catatan adalah bahwa proposisi harus berupa kalimat berita. Dalam kalimat ini pula harus dapat ditunjuk kelompok kalimat subjek dan kelompok kalimat predikat.
Jenis-jenis Proposisi
Kita dapat membagi jenis proposisi menjadi empat kriteria, yaitu berdasarkan bentuknya, sifatnya, kualitasnya, dan kuantitasnya.Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan bentuk, proposisi dapat dibedakan ke dalam proposisi tunggal dan proposisi majemuk. Proposisi tunggal merupakan proposisi yang terdiri atas satu pernyataan, sedangkan proposisi majemuk merupakan proposisi yang memuat dua (atau lebih) pernyataan dalam satu kalimat. Sebagai contoh perhatikan kalimat di bawah ini:“Semua pelajar harus giat menuntut ilmu dan berdisiplin.”Pada dasarnya kalimat di atas terdiri dari dua pernyataan, yaitu “semua pelajar harus giat menuntut ilmu.” dan “semua pelajar harus berdisiplin.”
Berdasarkan Sifat
Berdasarkan sifat, proposisi dapat dibedakan ke dalam proposisi kategorial dan proposisi kondisional. Pada proposisi kategorial, hubungan subjke dan predikat terjadi dengan tanpa syarat, contohnya dapat kita lihat pada kalimat “Semua kaca bisa pecah.”. Kemudian pada proposisi kondisional, hubungan subjek dan predikat terjadi dengan syarat, contohnya dapat kita lihat pada kalimat “Kalau tidak dipotong, rambut akan panjang.”Pada proposisi terdapat bagian yang dijadikan penyebab dan bagian yang dijadikan sebagai akibat. Bagian penyebab disebut anteseden dan bagian akibat disebut konsekuen. Anteseden harus mendahului konsekuen. Proposisi kondisional seperti contoh di atas disebut proposisi kondisional hipotesis. Di samping itu, terdapat pula proposisi kondisional disjugtif, yaitu proposisi kondisional yang mengemukakan pilihan. Biasanya ditandai dengan kata “atau” pada kalimatnya. Contohnya adalah kalimat “WS Rendra adalah seorang sastrawan atau budayawan.”
Berdasarkan Kualitas
Berdasarkan kualitasnya, proposisi dapat dibedakan menjadi proposisi positif (afirmatif) dan proposisi negatif. Proposisi positif adalah proposisi yang membenarkan adanya persesuaian antara subjek dan predikat, contohnya adalah kalimat “Mahasiswa adalah kaum terpelajar”, sedangkan proposisi negatif adalah proposisi yang menyatakan bahwa antara subjek dan predikat tidak ada hubungannya, contohnya adalah kalimat “sebagian buah tidak berasa manis.”
Berdasarkan Kuantitas
Berdasarkan kuantitasnya, proposisi dapat dibedakan ke dalam proposisi universal dan proposisi khusus. Pada proposisi universal, predikat membenarkan atau mengingkari seluruh subjek, yang perlu digarisbawahi di sini adalah kata seluruh tersebut, contohnya adalah kalimat “Semua yang belajar di perguruan tinggi adalah Mahasiswa.”. Kemudian pada proposisi khusus, predikat membenarkan atau mengingkari sebagian subjek, yang perlu digarisbawahi adalah kata sebagian tersebut, contohnya adalah kalimat “tidak satupun binatang di Taman Safati dibiarkan kelaparan.”
Ada beberapa kata-kata yang menjadi penanda sebuah proposisi universal, antara lain:
- Universal positif, semua, setiap, masing-masing, apapun
- Universal negatif, tidak satupun, tidak sedikitpun, tak seorangpun.
- Universal positif, sebagian, beberapa, sering, kadang-kadang.
- Universal negatif, tidak semua, tidak seluruhnya.
Demikian pengertian mengenai Proposisi semoga bermanfaat.
~Manajemen Informatika Polteknik Negeri Lampung~